Judul : BPJS Kesehatan dan Masalah Besar Bagi Keberlangsungan Fasilitas Kesehatan Swasta
link : BPJS Kesehatan dan Masalah Besar Bagi Keberlangsungan Fasilitas Kesehatan Swasta
BPJS Kesehatan dan Masalah Besar Bagi Keberlangsungan Fasilitas Kesehatan Swasta
BPJS KESEHATAN MASALAH BESAR BAGI KEBERLANGSUNGAN FASILITAS KESEHATAN SWASTA
asuhannursingonline- Mungkin ada yang bingung dengan judul artikel ini, mungkin juga ada yang protes dengan artikel ini, nah dari pada berasumsi liar karena judul, mending bawa santai dulu dan baca perlahan. BPJS merupakan singkatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Menurut Wikipedia, BPJS Kesehatan adalah Badan Hukum Publik yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan memiliki tugas untuk menyelenggarakan jaminan Kesehatan Nasional bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI / POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.
BPJS Kesehatan mulai beroperasi sejak tanggal 1 Januari 2014, BPJS
Kesehatan sebelumnya bernama Askes (Asuransi Kesehatan), yang dikelola
oleh PT Askes Indonesia (Persero), namun sesuai UU No. 24 Tahun 2011
tentang BPJS, PT. Askes Indonesia berubah menjadi BPJS Kesehatan.
Sejarah
tentang asuransi kesehatan yang dikelola pemerintah ini, singkatnya
dulu hanya terbatas pada ASN atau aparatur sipil negara yang berstatus
Pegawai Negeri dan juga TNI Polri serta pensiunan, namun setelah berubah
ideologi atau apalah namanya, menjadi BPJS dan Asuransi ini menerima
peserta rakyat non PNS, bahkan ada wacana seluruh rakyat Indonesia harus
memiliki asuransi ini.
Saya
yakin, pendapatan dari asuransi ini membengkak signifikan karena banyak
rakyat biasa mengikutinya. Karena memang cukup menguntungkan. Peserta
hanya diwajibkan bayar iuran perbulan yang relatif terjangkau sesuai
kelas yang diinginkan. Walaupun katanya pelayanan peserta BPJS
dipersulit oleh Rumah Sakit/ Klinik yang melayani BPJS, tidak
menyurutkan antusiasme masyarakat untuk mengikutinya.
Berbeda
dengan beberapa tahun lalu, Askes berlaku dimana saja, saat ini BPJS
perwilayah dimana tempat fasilitas kesehatan yang kita pilih sebagai
tempat berobat, jadi seandainya anda terdaftar pada Fasilitas Kesehatan
(faskes) tingkat pertama (puskesmas / klinik) milik A, maka anda tidak
bisa berobat pada puskesmas klinik B. Kecuali Kegawatdaruratan, pasien
BPJS akan dilayani namun itupun nantinya juga harus mengurus kepindahan
dulu dari faskes A ke faskes B.
Terlepas
dari keribetan itu, peserta semakin banyak saja, apalagi bagi mereka
yang hamil dan waspada melahirkan secara sesar. Pasti akan segera
"bikin" BPJS, atau bagi mereka yang non-aktif karena tidak bayar iuran
(premi), ketika hamil pasti akan segera melunasi tunggakan biar BPJS nya
aktif sebagai bentuk jaga-jaga.
Hal
itulah yang membuat Rumah Sakit atau klinik swasta yang tidak
bekerjasama dengan BPJS saat ini menjadi sepi pasien. Perlahan tapi
pasti Klinik dan Rumah Sakit tersebut merugi.
Ini
yang terjadi kini pada tempat saya tinggal, beberapa klinik mulai sepi
pasien, bahkan tutup. Ada yang berbenah dengan ikut bekerjasama dengan
BPJS, klinik / Rumah Sakit Swasta tersebut perlahan mulai ramai oleh
pasien berobat.
Dari
uraian diatas, memang jelas bahwa saat ini bagi Klinik atau Rumah Sakit
swasta yang tidak bekerjasama dengan BPJS, akan ditinggalkan. Masih
kurang bukti?
Kota
tempat saya tinggal ini kota kecil, Dokter dokter spesialis pun cuma
itu itu saja, maksudnya dokter A sebagai dokter di klinik A juga sebagai
dokter di klinik B, tetapi klinik B lebih ramai pasien karena klinik B
menerima pasien BPJS. Sedangkan Klinik A tidak. Jadi dapat disimpulkan,
BPJS biang kerok nya.
Masih
ada yang mengelak bahwa pelayanan nomer satu sebagai tolak ukur
ramainya pasien? Ya, memang benar. Bagi mereka yang tidak terhitung
duitnya maka tidak peduli Rumah Sakit Swasta / Klinik yang mahal. Tapi,
orang kaya lebih sedikit dibandingkan orang yang tidak kaya.
Mereka
yang tidak kaya jelas akan lebih memilih ikut BPJS, dan justru takut
masuk Rumah Sakit / Klinik swasta non-BPJS. Tidak bisa dipungkiri,
Swasta adalah "duit oriented", persaingan ketat.
Bagi
mereka pemilik RS / Klinik Swasta yang masih mempertahankan diri tidak
bekerjasama dengan BPJS, saya yakin semakin hari RS / Klinik anda mulai
ditinggalkan pasien.
Maka
dari itu, tidak salah jika saya menulis artikel ini dengan tajuk BPJS
Kesehatan Masalah Besar Bagi Keberlangsungan Fasilitas Kesehatan Swasta.
Salah Khilaf mohon maaf, disini kita hanya saling share dan bertukar opini. Terimakasih.
Itu tadi adalah BPJS Kesehatan dan Masalah Besar Bagi Keberlangsungan Fasilitas Kesehatan Swasta
baiklah Demikianlah artikel BPJS Kesehatan dan Masalah Besar Bagi Keberlangsungan Fasilitas Kesehatan Swasta Kita kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. sampai jumpa di postingan artikel lainnya di asuhannursingonline.blogspot.com.
Anda sekarang membaca artikel BPJS Kesehatan dan Masalah Besar Bagi Keberlangsungan Fasilitas Kesehatan Swasta dengan alamat link https://asuhannursingonline.blogspot.com/2018/05/bpjs-kesehatan-masalah-besar-bagi.html
0 komentar
Posting Komentar